Sunday, December 18, 2011

Kick Andy : Mencari Akar di Luasnya Dunia

Kisah bertemunya ibu dan anak yang terpisah 30 tahun (kisah nyata)







Baca dan resapilah dengan hati :)


Dia berpisah dengan orangtuanya saat berusia 14 hari.
Kiyati anak pertama pasangan Mulyati dan Kaswadi, warga Desa Jatirejo, Kecamatan Gunungpati,Kabupaten Semarang. Letak desa ini lebih dekat dengan Salatiga daripada Semarang. Orangtua Kiyati menyerahkan anaknya kepada keluarga List, warga Jerman yang saat itu (1970-an) bertugas di Salatiga. List yang keturunan Turki waktu itu mengajar sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Salatiga.

Orang tua Kiyati dengan sadar menyerahkan anaknya kepada keluarga itu, karena secara ekonomi, Mulyati dan Kaswadi tidak sanggup membiayai kelangsungan hidup Kiyati dan masa depannya. Saat melahirkan Kiyati,
usia Mulyati masih sangat muda, 16 tahun, sementara suaminya baru 20 tahun. Mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, sehingga tidak bisa baca-tulis.

Saat itu suaminya menyatakan tidak sanggup membiayai Kiyati. Oleh sebab itu, "Kami rela memberikan Kiyati kepada keluarga List. Kami ikhlas memberikan Kiyati kepada keluarga itu agar nantinya Kiyati bahagia dan bisa bekerja," kata Mulyati.Apa yang dirindukan Mulyati memang menjadi kenyataan.

Setelah usia Kiyati dua tahun, keluarga List kembali ke negaranya, Jerman. Kiyati dibawa serta. Kiyati hidup di Jerman layaknya orang Jerman. Dia dididik ala orang Jerman. Saat berbicara, dialeknya pun bukan layaknya orang Indonesia, apalagi anak desa yang dilahirkan dari pasangan Mulyati dan Kaswadi. Kiyati telah berubah menjadi orang bule.Seperti harapan yang juga menjadi doa orangtuanya, Kiyati pun meraih sukses di Jerman. Karena kesuksesan itu pulalah Kiyati banyak memberikan bantuan dana dan tenaga kepada masyarakat negara tempat di mana dia dilahirkan ketika bencana tsunami melanda Indonesia pada Desember 2004.

Datang ke Indonesia, Kiyati bertemu dengan mitra kerjanya, Dyah Narang Huth yang belakangan menjadi "gurunya" untuk belajar bahasa Indonesia,
adat istiadat dan budaya Indonesia. Dyah juga mengajari Kiyati menari tari Bali dan peta/geografi Indonesia. Dari pertemuan inilah, tercetus niat Kiyati untuk menengok desa, tempat di mana dia dilahirkan, bertemu dengan ibu dan saudara-saudaranya. Kiyati menjelaskan, dia baru mengetahui bahwa dia bukan anak pasangan List saat usianya empat tahun.

"Orangtua yang mengadopsi saya sengaja memberitahukan siapa sebenarnya saya agar nantinya saya dapat mengetahui sejarah siapa yang melahirkan
saya. Mereka juga mau agar saya tahu bahwa saya dilahirkan di Indonesia," katanya. Karena orangtua angkatnya sangat menghormati asal usul Kiyati, mereka juga sengaja tidak mengganti namanya.Kiyati adalah nama pemberian orangtuanya yang berarti hati yang kuat.

Sebelum memutuskan untuk bertemu dengan ibundanya,17 tahun yang lalu, Kiyati yang saat itu berusia 14 tahun. juga pernah mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan orangtuanya di Salatiga. Namun, pada saat itu, Kiyati mengaku tidak siap mental dan mengalami stres."Mungkin pada waktu saya masih terlalu muda. Saya merasa belum punya hubungan batin. Ini mungkin karenasaya terbiasa diasuh oleh ibu saya yang Jerman. Jadi ketika bertemu dengan ibu kandung saya pada saat itu,saya merasakan ada hal yang aneh," katanya.

Sedangkan untuk yang kedua kali ini, Kiyati menyatakan sudah siap mental, karena berbagai persiapan telah dilakukannya dengan sangat matang. Untuk keperluan ini,Kiyati berguru kepada Dyah Narang Huth.Kepada Kiyati, Dyah memberi tahu misalnya kebiasaan orang Indonesia, khususnya yang lebih muda untuk memanggil "Mbak" atau "Mas" kepada orang yang usianya lebih tua. Karena itu, kata Dyah, Kiyati harus siap jika ada yang memanggilnya dengan sebutan "Mbak" sebelum menyebut namanya, Kiyati. Hitung-hitung Kiyati belajar bahasa Indonesia dan tentang Indonesia kepada Dyah selama
40 jam.

Kiyati kini benar-benar siap bertemu dengan ibu kandungnya, Mulyati yang sekarang bekerja sebagai buruh tani. Sementara itu kepada tim Kick Andy yang menemuinya di rumahnya di Desa Jatirejo, Mulyati mengungkapkan
pula ingin segera bertemu dengan anak pertamanya itu."Bagaimanapun juga dia anak saya."Karena tidak sabar bertemu, sebuah surat pun disiapkan
Mulyati—ditulis oleh adik tiri Kiyati—untuk disampaikan kepada Kiyati lewat tim Kick Andy yang rekamannya ditayangkan dalam acara Kick Andy.

Menyaksikan tayangan itu, Kiyati menyatakan terharu dan emosional."Saya jadi ingin segera bertemu dengan ibu kandung saya,"kata Kiyati.
Pada saat itu, Kiyati mengatakan, baru akan menemui ibunya seminggu lagi. Namun sebelum bertemu dengan sang ibu, tim Kick Andy menyerahkan surat Mulyati kepada Kiyati dan meminta kepada Kiyati untuk membacanya.
Dengan suara terpotong-potong karena logat Jerman-nya. Kiyati pun membaca surat Mulyati yang isinya seperti ini:

"Kepada Yang Terhormat Mbak Kiyati di Jerman.
Assalamualaikum.
Kepada Yang Tercinta Mbak Kiyati di Jerman. Mbak Kiyati, apa kabarnya di Jerman? Baik-baik saja. Kami yang ada di kampung baik-baik saja.
Ibu-bapaksehat-sehat. Selama Mbak Kiyati tinggal di Jerman, di sapa
merasa bahagia. Kami juga merasa bahagia.
Adikmu selalu mendoakan Mbak Kiyati mengirimkan sesuatu kepada Ibu Mulyati. Ibu merasa bahagia dan ingin berjumpa dengan Mbak Kiyati. Selamat bahagia. Sampai bertemu di rumah.
Assalamulaikum."

Guna menyambut pertemuannya dengan sang bunda,Kiyati pun mempersiapkan sesuatu untuk diberikan kepada Mulyati, yaitu sebuah bingkai foto yang di dalam ada empat buah foto Kiyati sedang melakukan aktivitas, antara lain menari Bali. Lewat Kick Andy, Kiyati lalu berpesan kepada ibunda sebagai berikut:

"Hai Mom, saya sudah ke sini.
Saya tidak sabar ingin segera bertemu. Tunggu saya di Salatiga.
Saya cinta kamu, tunggu sampai saya datang."

Di luar dugaan Kiyati, tim Kick Andy menghadirkan sang ibu dan adik tirinya ke studio. Kejutan buat Kiyati.Berderai air mata, Kiyati memeluk sang bunda yang tampilannya sangat lugu, bertolak belakang dengan Kiyati yang telah berubah menjadi "orang bule". Air mata pun menetes di pipi para hadirin yang menyaksikan acara tersebut di studio.Dan inilah kata-kata yang diluncurkan Kiyati untuk sang ibu:

"Saya cinta kamu!"

Mereka berdua, ibu dan anak
yang terpisah 30 tahun lamanya itu lalu larut dalam tangis
kebahagiaan.

Source : kaskus

1 comment:

  1. saya minta videonya yg full dong,...saya cari di kick andy sudah tidak ada lagi

    ReplyDelete