Thursday, June 14, 2012

Manusia dan Harapan


Manusia dan Harapan
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Manusia diberikan akal, hati, serta pikiran. Setiap manusia memiliki harapan. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya harapan. Lalu apa harapan itu? Bagaimana hubungan antara manusia dengan harapan?
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan suatu yang diinginkan untuk didapatkan atau suatu kejadian yang akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada Penulisan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai manusia dan harapan. Dimana pada topik ini akan menyangkut pula tentang kebutuhan hidup manusia serta kepercayaan yang merupakan dasar dari harapan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun pada Tuhan YME. Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dan harapan.
A. Pengertian Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayan Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidupnya. Tidak ada manusia yang luput dari pergaulan hidupnya.
Terdapat dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk bergaul dan hidup bersama manusia yang lain.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup pada garis besarnya dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah, misalnya : makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia yang lain.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan, manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.. Kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
D. Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, dan sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia menganggap dirinya benar, da mampu mengerjakan apa yang diserahkan dan dipercayakan pada dirinya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada oranglain dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Negara berasal dari Tuhan. Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Wajarlah manusia sebagai warga negara percaya oada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan YME amatlah penting karena keberadaan manusia bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Jika manusia berusaha mendapat pertolongan dariNya, manusia harus percaya pada Tuhan, sebab Tuhan lah yang selalu menyertai manusia.
Demikian rangkuman mengenai Manusia dan Harapan. Dari pembahasan ini telah kita ketahui bahwa setiap manusia pastilah memiliki harapan. Setiap manusia berusaha agar harapan yang kita miliki menjadi kenyataan. Hal tersebut dilakukan dengan selalu berusaha dan berdoa. Kita sebagai manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh apa tujuan kita dan tidak lupa untuk selalu berdoa pada Tuhan agar selalu diberi kelancaran dan diridhoi atas usaha yang kita lakukan.

Manusia dan Tanggung Jawab


Pada penulisan kali ini saya akan membahas mengenai Manusia dan Tanggung Jawab. Pasti lah kedua hal ini kita telah ketahui. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas tentang manusia dan tanggung jawab.
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Selain tanggung jawab, 1 hal lagi yang perlu kita ketahui yaitu pengabdian. Apa pengabdian itu? Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Untuk menerapkan tanggung jawab dan pengabdian, pastinya kita perlu akan suatu kesadaran. Kesadaran itu sendiri memiliki arti suatu sikap mengetahui dan melaksanakan apa yang harus dia lakukan dalam suatu keadaan. Setap diri individu wajib mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya. Sadar akan apa yang harus dilakukan adalah sadar akan tanggung jawab masing-masing individu.
Pada hakikat umum manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang mengandung arti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri atau bermasyarakat, tentunya hakikat ini sangat melibatkan manusia pada beberapa bentuk tanggung jawab yang harus dimiliki setiap manusia dalam hidupnya
Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dengan tanggung jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tanggung Jawab adalah ciri khas manusia beradab(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu.
2. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan manusia lain.
d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan, baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan sema itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Oleh karena itu, pengorbanan mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Demikian rangkuman mengenai manusia dan tanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia kita perlu memiliki suatu rasa tanggung jawab dan pengabdian. Manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, karena berperan sebagai tolak ukur karakteristik manusia dalam nilai – nilai kehidupan. Ketika kita sudah memiliki rasa tanggung jawab serta pengabdian maka akan tercipta hidup yang baik dan bermakna.
Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho