Saturday, May 26, 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup itu bersifat kodrati, maka pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia.

Macam-Macam pandangan hidup :
* Pandangan hidup yang berasal dari agama, yang berarti mutlak adanya
* Paandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
* Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Ideologi Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
“ Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep. ”
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

Hak – Hak ideologi
1. Hak memperoeh kebebasan
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara

CITA – CITA

cita- cita merupakan suatu keinginan yang tinggi dan selalu berada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan atau pun tujuan yang merupakan ingin diperoleh oleh seseorang.
Contoh suatu cita-cita, ada seorang anak yang dimasa kecilya dia ingin seklai menjadi polisi wanita saat dia dewasa nanti. Karna keinginannya yang kuat dan selalu dia pikirkan dan bayangkan, sang anak terus berusaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

KEBIJAKAN

kebijakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma- norma etika.
Makna kebijakan itu dapat membuat adil antara satu dengan yang lainnya. bijak yang bisa juga kita sebut bijaksana, dapat mempengaruhi sisi wibawa seseorang bila seseorang mempunyai sifat bijaksana dalam dirinya maka dia akan disegani itulah mengapa betapa pentingnya bijak kita gunakan dalam kehidupan kita.

Manusia dan Keadilan

KEADILAN

keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstream yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

KEADILAN SOSIAL

seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
Berbagai Macam Keadilan :
>> Keadilan Legal atau Keadilan Moral
>> Keadilan Distributif
>> Keadilan Komulatif

Kejujuran

jujur artinya apa yang dia katakan sesuai dengan hati nuraninya dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Kecurangan

Kecurangan ini idientik dengan ketidak jujuran dan sama pula dengan halnya licik, meskipun tidak mirip 100%.
Kecurang atau curang memiliki arti apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau dari hatinya orang itu berniat curang dan tidak memiliki rasa kejujuran di dalam dirinya.
Kecurangan ini dapat menyebabkan orang serakah, tak mau peduli dengan orang lain dan gak mau tau dengan sesama.
Pemulihan nama baik
ada pribahas ynag mengatakan ” dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang ” artinnya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besarnya nilai nama itu sehingga nywa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya ” jaga baiklah nama keluarga mu!”
pada hakekatnya pemulihan nama baik ini adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya. bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan

pembalasan merupakan suatu reaksi ats perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. reaksi tersebut dapat berupa yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
pembalasan oleh adanya pergaulan. pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat. pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
pada dasrnya manusia adlah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.

Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN

Penderitaan adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara lahir dan batin.

Contoh kasus – kasus penderitaan dalam kehidupan nyata:
% Penderitaan rakyat Afrika yang terkena Busung lapar, serta kemiskinan
% Penderitaan rakyat palestin yang terkena dampak perang
% Penderitaan rakyat indonesia yang tak pernah keluar dari masalah kemiskinan

Kasus-kasus penderitaan ini sangat bermacam-macam bentuknya:

* Penderitaan secara psikis = yaitu penderitaan secara mental.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.

* Penderitaan secara Fisik = yaitu penderitaan yang terlihat pada fisik.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan wajar,…
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.

SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.

Phobia

phobia merupakan suatu rasa takut yang sangat berlebihan terhadap hal apapun. dan ketakutan yang besar ini dapat membuat seseorang mengalami siksaan batin.
Macam – macam phobia :
~> Claustrohobia = Rasa takut terhadap ruang yang tertutup
~> Agoraphobia = Rasa takut terhadap ruang yang terbuka
~> Gamang = Ketakutan b ila seseorang berada ditempat yang tinggi
~> Kegelapan = Suatu rasa takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
~> Kesakitan = Rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
~> Kegagalan = Ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami kegagalan

KEKALUTAN MENTAL

Gejala-gejala pemulaan bagi orang pengidap kekalutan mental :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
* Kepribadian yang lemah
* Terjadinnya konflik sosial budaya
* cara pematangan batin

Proses-proses kekalutan mental :
$ Positive : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
$ Negative : Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperuntukan sehingga mengalami frustasi dan tekanan batin

PENDERITAAN dan PERJUANGAN

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat menderita.

PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Beberapa sebab timbulnya penderitaan manusia aalah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dll. berita mengenai hal tersebut akan tersebar di media masa. Media masa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

PENDERITAAN dan SEBAB-SEBABNYA

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
=> tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab
=> Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.

PENGARUH PENDERITAAN

Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negative.
>> Positife : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian penderitaan namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
>> negative : Terkadang seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila karena banyak tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.

Manusia dan Keindahan

# KEINDAHAN

Keindahan adalah sesuatu yang sangat menenangkan jika kita melihat ataupun memperhatikan. membuat kita terkesima dan terpaku saat melihat dan memperhatikannya. Keindahan sesuatu yang baik, sesuatu yang cantik dan sesuatu yang menenangkan serta membuat kita nyaman.
Keindahan dapat kita temui disekitar kita, dapat sebuah pemandangan, benda, hiasan dll. Terkadang tidak semua sesuatu yang abstrak intu tidak indah. Contoh banyak sekali lukisan yang bersifat “ABSTRAK” indah untuk dipandang. Tatkala kita tercengan karena keindahan yang abstrak itu.
Keindahan itu sangat luas. Keindahan dapat kita temui di segala penjuru, serta sudut-sudut yang terkadang kita tak pernah sadar kalau disitu terdapat keindahan yang amazing.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/Contribution Value), yakni bersifat sebagai alat atau membantu.

Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

# RENUNGAN

Teori-teori dalam Renungan

RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :

• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.

• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

sumber : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.264327146941726.57165.222398441134597&type
http://www.goggle.com