Thursday, November 15, 2012

A Language of New Media


Ilustrasi: relativityonline.com.


Perkembangan media baru membawa lidah bahasa yang beragam. Twitter dan Facebook tertempel sebagai stiker menarik di tembok terdepan keragaman bahasa visual media informasi. Saat seorang remaja mengekspresikan kegunahannya dengan sebuah tweet, maka publik meresponnya dengan gaya bahasa yang mirip, atau secara relatif mengikuti gaya bahasa muda.

Ih, sebel! Pengennya maem malah ngantuk. Sebuah kicauan tertulis.
Balasannya bisa macam-macam. Mengikuti preferensi sasaran bahasa yang sebagian besar adalah usia sebaya, atau dewasa yang jiwanya "muda", kalimat-kalimat yang mengandung kata dengan gaya serupa bermunculan sebagai balasan.

Kata-kata yang ditulis dengan gaya verbal mulai marak seiring mudahnya manusia menumpahkan isi pikirannya ke media, bahkan tanpa harus mengucapkannya di mulut. Lidah sebagian orang di zaman ini adalah dinding-dinding (wall) Facebook, kolom 140 karakter di Twitter, atau laman-laman pemuatan tulisan di blog publik. Revolusi komunikasi terjadi ketika bahkan seorang tunawicara bisa dianggap sebagai orang yang "paling vokal". Paling didengarkan suaranya. Hal sama berlaku untuk orang-orang yang berteriak dari balik tabir anonimitas.

Media baru berkembang jauh melampaui teori Tim Berners-Lee ataupun Vic Gundotra yang banyak tersebar di Google. Publik merespon kebebasan berekspresi bukan semata sebagai mainan baru sehari-hari, tapi secara serius menggiringnya ke barisan pilar-pilar demokrasi. Hal ini tentu akan mendapatkan kritik tajam dari pemerhati jurnalistik umum yang berkembang sejak zaman perlawanan TEMPO atau berdirinya New York Times pada abad kesembilan belas.

Karena dianalogikan sebagai lidah ini, media arus utama perlu hati-hati mengawasi aliran informasi di sepanjang sungai media sosial. Saat barisan penganut sensor berkutat di seputar autentitas, aktualitas, serta responsibilitas sebuah informasi, media lainnya bersilat lidah semaunya seperti kicauan ribuan burung yang lewat tanpa teridentifikasi berasal dari koloni yang mana.

Bercabang

Parahnya lagi, media baru hadir sebagai corong informasi yang sifatnya makin individual. Sebagai media yang hadir sebagai papan tulis semua orang, Twitter dan Facebook memungkinkan setiap akun untuk mengunggah informasi apa saja. Tidak ada dasar hukum atau etika manapun yang dimiliki penyedia layanan media baru ini untuk membatasi kicauan orang-orang, meskipun sering kali bersifat tendensius dan berisiko.

Lidah telah bercabang, dan media tak bisa dikambinghitamkan.

Bahasa media baru kemudian mulai teridentifikasi ke arah yang lebih spesifik. Tagar (hashtag) yang menjadi ciri khas Twitter atau kata "Like" yang identik dengan Facebook tak lantas membenarkan dirinya di ranah bahasa yang umum, karena terlanjur dicap sebagai produk turunan dari media baru.

Like this yo!

Frasa semacam itu pun bermunculan seiring makin kreatifnya pengguna media menggaet perhatian teman ataufollower. Tak ayal, media arus utama pun ikut latah dengan mengikuti tren bahasa media baru. Viva dan Detik sudah tidak ragu lantas untuk menayangkan kata-kata semacam memposting atau men-share yang sejatinya masih perlu dikaji ulang penulisannya mengikuti standar bahasa lokal yang ada.

Pada akhirnya para ahli bahasa berpendapat netral, bahwa bagaimanapun bahasa media baru tak bisa disejajarkan sebagai bahasa umum apalagi formal. Tiap gaya bahasa berasal dari sumbernya sendiri-sendiri, dan untuk penggunaannya sendiri-sendiri. Gugat-menggugat bahasa melawan media sosial/media baru nyaris sia-sia dan membuang waktu saja, karena pada dasarnya publik tidak begitu khawatir kehilangan identitas bahasa aslinya, bagaimanapun kualitas bahasa seseorang dinilai secara objektif.

Media kini punya banyak lidah bahasa untuk dibawa ke publik. Di samping mengikuti dinamika respon publik terhadap perubahan bahasa yang dimunculkan teknologi informasi, tak seorangpun bisa menyangka seperti apa "bahasa kita" berubah menjadi "bahasa gue bahasa lo".

Bahasa Budaya Antarmuka

Antarmuka manusia-istilah komputer (HCI) menjelaskan cara-cara di mana pengguna berinteraksi dengan komputer. HCI termasuk masukan fisik dan perangkat output seperti monitor, keyboard, dan mouse. Hal ini juga terdiri dari metafora yang digunakan untuk konsep organisasi data komputer. Misalnya, Macintosh antarmuka diperkenalkan oleh Apple pada tahun 1984 menggunakan metafora file dan folder diatur pada desktop. Akhirnya, HCI juga mencakup cara memanipulasi data ini, yaitu tata bahasa tindakan bermakna yang pengguna dapat melakukan di atasnya. itu contoh tindakan yang disediakan oleh modern HCI adalah copy, mengubah nama dan menghapus file; daftar isi direktori, memulai dan menghentikan program komputer, set komputer tanggal dan waktu.

Sumber ; http://www.bukufandy.com/2012/10/lidah-bahasa-media.html
               [A Languange of New Media] http://www.manovich.net/LNM/Manovich.pdf
               
               

New Media : A Critical Introduction


TEKNOLOGI INTERNET MENCIPTAKAN BUDAYA BARU

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini, bak stunami yang sulit dibendung. Bahkan harus diakui perkembangan teknologi komunikasi telah memberikan paradigma baru yang mengubah seluruh cara pandang kita terhadap berbagai masalah dan bagaimana cara memecahkannya. Ketika teknologi komunikasi massa, yakni televisi menjadi panglima, interaksi terjadi hanya satu arah. Semua perilaku masyarakat dikonstruksi melalui tayangan televisi, tanpa ada hak jawab.

Kini perkembangan justru lebih dahsyat dibanding televisi. Dimana masyarakat pengguna teknologi informasi justru dapat berinteraksi secara aktif. Teknologi baru itu, memunculkan media baru, istilah yang dipakai untuk bentuk media komunikasi massa yang berbasis teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Media baru itu, adalah internet.

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan. Kekuatan internet tidak hanya berkaitan dengan produksi dan distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolalahan, pertukaran, dan penyimpanan.

Jika kita tengok realitanya, pemanfaatan internet sudah tidak lagi dengan memanfaatkan komputer. Orang sudah memanfaatkan layanan internet, dari mulai PSP yang kegunaan awalnya adalah game/ permainan, kemudian Handphone yang kegunaan awalnya sebagai alat komunikasi, kini telah beralih fungsi yang lebih kompleks. Artinya, perubahan itu, telah memunculkan budaya teknologi baru, yang menjadi sebuah perilaku dan kebiasaan hidup masyarakat untuk mencapai tujuan sehari-hari. Tanpa disengajapun kita hidup memiliki ketergantungan pada teknologi saat ini. Ketergantungan itu amat terasa, dikala kita tidak memiliki atau kita tak pegang handphone. Kita seolah mati suri, bila kita ketinggal handphone, dibanding kita ketinggalan dompet yang berisi uang misalnya. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki handphone, jsutru dibilang jadul-orang jaman dulu. Atau lebih ekstrim lagi, disebut gatek, gagap teknologi.

Sindirian-sindirian inilah, sebagai simbol bahwa orang harus mengikuti kemajuan teknologi yang sedang ” in ”  atau yang lagi menjadi tran setter masyarakat. Jadi dengan alat sekecil handphone, orang sangat percaya diri dalam memasuki komunitas masyarakat modern, dengan alasan dapat memenuhi berbagai kebutuhan.  Terdorongnya masyarakat memiliki handpone, secara cepat handphone, bukan lagi barang mewah, yang dibilang punya handphone, dijuluki eksekutif muda. Namun kini handpone pun, dimiliki seroang tukang sayur, seorang kenek bis metromini. Artinya menujukkkan betapa pentingnya interaksi jarak jauh di era teknologi komunikasi saat ini. Apalagi handphone, yang telah menfasilitasi dengan berbagai kelebihan fungsi, diantaranya memfasilitasi fungsi internet.

Kekuatan media internet dalam proses proses interaksi komunikasi, adalah munculnya media sosial yang lahir sejak 5-10 tahun belakangan. Media sosial itu seperti facebook, google+, twitter, foursquare, flickr, kaskus yang merupakan sebuah parameter kemajuan teknologi yang diiringi perilaku sosial terhadap sesamanya untuk melakukan interaksi. Melalui media sosial ini, keterbatasan ruang dan waktu seseorang untuk melakukan interkasi dengan sesama, teratasi. Dengan media sosial ini, manusia tidak hanya dapat berbagi dilingkungan terdekat mereka, tetapi dapat berbagai keberbagai penjuru dunia.

Secara tidak disadari, ternyata masyarakat kita lebih memiliki kecendrungan lebih suka berhubungan dengan sesama hanya melalui fasilitas facebook, email atau media sosial lainnya, dibanding bertemu dan bertatap muka. Ironis lagi, para pengguna facebook, lebih dekat dengan orang yang berhubungan didunia internet, atau komunitasnya ketimbang orang yang berada didekatnya. Hal itulah menjadi salah satu yang mengubah budaya yang dimiliki masyarakat.  Bisa dikatakan, munculnya budaya baru, namun disisi lain telah menghilangkan budaya lama.

Hubungan sosial secara real/ nyata menjadi kering ketika para pengguna facebook atau situs jejaraing sosial lainnya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer atau handphone. Dengan begitu, adanya facebook atau situs jejaring lainnya, mengubah gaya hidup seseorang menjadi lebih modern, karena menurut mereka gaya hidup yang modern adalah dapat mengikuti kemajuan teknologi, sehingga budaya bergeser kepada budaya yang modern.

Bahkan terdapat situasi yang paling mencolok, bila kita berada disebuah halte bus, sering kali kita menjumpai banyak orang asyik dengan handphonenya, dan terkadang tertawa, terkadang serius, terkadang mengumpat karena game yang dimainkan mengalami kegagalan, dan tidak mempedulikan orang disekilingnya. Lalu yang menjadi pertanyaan besarnya adalah apakah budaya kita yang dikenal orang sebagai budaya yang ramah telah tergeser oleh kemajuan teknologi?

Inilah faktanya, internet telah menciptakan lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru. Namun sisi lain, masyarakat penikmat internet, asyik dengan dunianya, yang terbilang interaksi melalui dunia tidak nyata atau dunia maya. Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok inta dan antar sesama anggota masyarakat maya. Meminjam istilah Mc Luhan, dengan istilah ”The Big Village” dimana temuan teknologi informasi yang berkembang dalam skala massal, maka teknologi telah merubah bentuk masyarakat manusia dari masayrakat lokal menjadi masyarakat global.

Jadi bisa kita katakan, jika ada seseorang yang tidak memiliki akses internet melalui jejaring sosial, maka dirinya dikatakan sebagai bukan bagian  dari masyarakat modern. Karena memang tidak terdaftar dalam jaring laba-laba yang difasilitasi media internet. Tuntutan kerasnya adalah, suka tidak suka, keinginan untuk bergabung dalam komunitas teknologi dengan perasaan terpaksa, menjadi sebuah kebutuhan primer adanya. Karena jika kita tergabung maka kita dianggap tidak ada.

Namun paksaan itulah, memunculkan beragam persoalan, yang tidak lepas dari dampak negatif yang diakibatkan dari kemajuan teknologi khususnya layanan media internet. Contoh kasus: ditahun 2010, tepatnya 13 februari, tersiar kabar berita yang menghebohkan, hilangnya Marieta Nova Triana, gadis manis 14 tahun, siswi SMP sidoradjo  dibawa kabur pacarnya,. Hilangnya Nova, ternyata bersama pacarnya Febriari Irianto, 16 tahun, lelaki pengangguran, asal tangerang. Mereka memadu cinta, nyatanya melalui media jejearing sosial atau Facebook. Interaksi keduanya intens melalui hubungan dunia maya.   Bahkan sebelum ketemu ditangerang, kedua telah menulis status telah marriage melalui ikrar dilaman facebook tersebut. Padahal Ari, sang pacar telah melakukan penghilangan identitas sesungguhnya melalui foto bukan dirinya. Kasus yang menghebohkan adalah kedua sepakat melakukan hubungan intim, layaknya suami istri, kendati umurnya yang masih terbilang belia.

Contoh kasus inilah, bisa dijelaskan bahwa dunia maya melalui internet tampak seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan nyatanya. Oleh karena itu, seringkali ekses negatifnya, bahwa didunia maya orang boleh menerapkan aturan baru, yang berbeda dengan aturan yang ada didunia nyata, bahkan bertentangan adanya.

Kendati begitu pada akhirnya, masyarakat yang awalnya merasa malu-malu untuk mengikuti arena perkembangan teknologi, dapat memandang bahwa teknologi sebagai bagian dari kehidupan dan bukan sesuatu yang harus disimpan atau tidak digunakan. Kalaupun ada ekses buruk yang terjadi dari penggunaan teknologi itu, bisa ditegaskan bahwa teknologi netral, tidak memihak. Karenanya teknologi tidak dapat disalahkan. Yang bertanggung jawab atas ekses buruk itu, adalah para penggunanya. Karena sejatinya, teknologi sebagai solusi dari berbagai persoalan kehidupan manusia, bukan justru menambah masalah.  

KESIMPULAN:
Internet sebagai media baru, dari produk teknologi modern, sejatinya dipahami sebagai perkembangan teknologi yang dapat menjadi solusi dalam kehidupan manusia. Lagi-lagi, bila terdapat ekses buruk yang ditimbulkan dari internet, maka teknologi tidak dapat disalahkan karena teknologi adalah netral. Yang sangat bertanggung jawab atas ekses buruk teknologi itu, adalah para penggunannya. 

SARAN-SARAN:
1. Adanya proses penyadaran terhadap para pengguna internet, agar memahami dampak negatifnya, bahwa alam keterbukaan yang terjadi, harus diseleksi mana yang positif untuk diketahui dan mana yang negatif bila diketahui.

2. Adanya pembelajaran, etika moral yang lebih efektif, karena keterbukaan media internet itulah, kita diharapkan mampu memfilter sendiri atas beragamnya kebudayaan yang mungkin tidak cocok bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA
Arnold pacey, 1983, The Culture Of Technology,  Cambridge, First MIT Press Edition. 
Bungin, Burhan, 2008, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Kencana.
Lister, Martin, Dovey, Jon, Kelly, Kieren, 2009, New Media: A Critical Introduction ,Second Edition, London and New York, Routledge.
Ritzer, Goerge and Goodman, Douglas J, 2011, Teori Sosilogi Modern, Jakarta, Kencana.

Thursday, June 14, 2012

Manusia dan Harapan


Manusia dan Harapan
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Manusia diberikan akal, hati, serta pikiran. Setiap manusia memiliki harapan. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya harapan. Lalu apa harapan itu? Bagaimana hubungan antara manusia dengan harapan?
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan suatu yang diinginkan untuk didapatkan atau suatu kejadian yang akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada Penulisan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai manusia dan harapan. Dimana pada topik ini akan menyangkut pula tentang kebutuhan hidup manusia serta kepercayaan yang merupakan dasar dari harapan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun pada Tuhan YME. Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dan harapan.
A. Pengertian Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayan Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidupnya. Tidak ada manusia yang luput dari pergaulan hidupnya.
Terdapat dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk bergaul dan hidup bersama manusia yang lain.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup pada garis besarnya dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah, misalnya : makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia yang lain.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan, manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.. Kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
D. Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, dan sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia menganggap dirinya benar, da mampu mengerjakan apa yang diserahkan dan dipercayakan pada dirinya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada oranglain dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Negara berasal dari Tuhan. Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Wajarlah manusia sebagai warga negara percaya oada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan YME amatlah penting karena keberadaan manusia bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Jika manusia berusaha mendapat pertolongan dariNya, manusia harus percaya pada Tuhan, sebab Tuhan lah yang selalu menyertai manusia.
Demikian rangkuman mengenai Manusia dan Harapan. Dari pembahasan ini telah kita ketahui bahwa setiap manusia pastilah memiliki harapan. Setiap manusia berusaha agar harapan yang kita miliki menjadi kenyataan. Hal tersebut dilakukan dengan selalu berusaha dan berdoa. Kita sebagai manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh apa tujuan kita dan tidak lupa untuk selalu berdoa pada Tuhan agar selalu diberi kelancaran dan diridhoi atas usaha yang kita lakukan.

Manusia dan Tanggung Jawab


Pada penulisan kali ini saya akan membahas mengenai Manusia dan Tanggung Jawab. Pasti lah kedua hal ini kita telah ketahui. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas tentang manusia dan tanggung jawab.
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Selain tanggung jawab, 1 hal lagi yang perlu kita ketahui yaitu pengabdian. Apa pengabdian itu? Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Untuk menerapkan tanggung jawab dan pengabdian, pastinya kita perlu akan suatu kesadaran. Kesadaran itu sendiri memiliki arti suatu sikap mengetahui dan melaksanakan apa yang harus dia lakukan dalam suatu keadaan. Setap diri individu wajib mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya. Sadar akan apa yang harus dilakukan adalah sadar akan tanggung jawab masing-masing individu.
Pada hakikat umum manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang mengandung arti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri atau bermasyarakat, tentunya hakikat ini sangat melibatkan manusia pada beberapa bentuk tanggung jawab yang harus dimiliki setiap manusia dalam hidupnya
Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dengan tanggung jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tanggung Jawab adalah ciri khas manusia beradab(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu.
2. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan manusia lain.
d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan, baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan sema itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Oleh karena itu, pengorbanan mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Demikian rangkuman mengenai manusia dan tanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia kita perlu memiliki suatu rasa tanggung jawab dan pengabdian. Manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, karena berperan sebagai tolak ukur karakteristik manusia dalam nilai – nilai kehidupan. Ketika kita sudah memiliki rasa tanggung jawab serta pengabdian maka akan tercipta hidup yang baik dan bermakna.
Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho

Saturday, May 26, 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup itu bersifat kodrati, maka pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia.

Macam-Macam pandangan hidup :
* Pandangan hidup yang berasal dari agama, yang berarti mutlak adanya
* Paandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
* Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Ideologi Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
“ Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep. ”
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

Hak – Hak ideologi
1. Hak memperoeh kebebasan
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara

CITA – CITA

cita- cita merupakan suatu keinginan yang tinggi dan selalu berada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan atau pun tujuan yang merupakan ingin diperoleh oleh seseorang.
Contoh suatu cita-cita, ada seorang anak yang dimasa kecilya dia ingin seklai menjadi polisi wanita saat dia dewasa nanti. Karna keinginannya yang kuat dan selalu dia pikirkan dan bayangkan, sang anak terus berusaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

KEBIJAKAN

kebijakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma- norma etika.
Makna kebijakan itu dapat membuat adil antara satu dengan yang lainnya. bijak yang bisa juga kita sebut bijaksana, dapat mempengaruhi sisi wibawa seseorang bila seseorang mempunyai sifat bijaksana dalam dirinya maka dia akan disegani itulah mengapa betapa pentingnya bijak kita gunakan dalam kehidupan kita.

Manusia dan Keadilan

KEADILAN

keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstream yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

KEADILAN SOSIAL

seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
Berbagai Macam Keadilan :
>> Keadilan Legal atau Keadilan Moral
>> Keadilan Distributif
>> Keadilan Komulatif

Kejujuran

jujur artinya apa yang dia katakan sesuai dengan hati nuraninya dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Kecurangan

Kecurangan ini idientik dengan ketidak jujuran dan sama pula dengan halnya licik, meskipun tidak mirip 100%.
Kecurang atau curang memiliki arti apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau dari hatinya orang itu berniat curang dan tidak memiliki rasa kejujuran di dalam dirinya.
Kecurangan ini dapat menyebabkan orang serakah, tak mau peduli dengan orang lain dan gak mau tau dengan sesama.
Pemulihan nama baik
ada pribahas ynag mengatakan ” dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang ” artinnya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besarnya nilai nama itu sehingga nywa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya ” jaga baiklah nama keluarga mu!”
pada hakekatnya pemulihan nama baik ini adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya. bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan

pembalasan merupakan suatu reaksi ats perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. reaksi tersebut dapat berupa yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
pembalasan oleh adanya pergaulan. pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat. pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
pada dasrnya manusia adlah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.

Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN

Penderitaan adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara lahir dan batin.

Contoh kasus – kasus penderitaan dalam kehidupan nyata:
% Penderitaan rakyat Afrika yang terkena Busung lapar, serta kemiskinan
% Penderitaan rakyat palestin yang terkena dampak perang
% Penderitaan rakyat indonesia yang tak pernah keluar dari masalah kemiskinan

Kasus-kasus penderitaan ini sangat bermacam-macam bentuknya:

* Penderitaan secara psikis = yaitu penderitaan secara mental.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.

* Penderitaan secara Fisik = yaitu penderitaan yang terlihat pada fisik.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan wajar,…
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.

SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.

Phobia

phobia merupakan suatu rasa takut yang sangat berlebihan terhadap hal apapun. dan ketakutan yang besar ini dapat membuat seseorang mengalami siksaan batin.
Macam – macam phobia :
~> Claustrohobia = Rasa takut terhadap ruang yang tertutup
~> Agoraphobia = Rasa takut terhadap ruang yang terbuka
~> Gamang = Ketakutan b ila seseorang berada ditempat yang tinggi
~> Kegelapan = Suatu rasa takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
~> Kesakitan = Rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
~> Kegagalan = Ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami kegagalan

KEKALUTAN MENTAL

Gejala-gejala pemulaan bagi orang pengidap kekalutan mental :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
* Kepribadian yang lemah
* Terjadinnya konflik sosial budaya
* cara pematangan batin

Proses-proses kekalutan mental :
$ Positive : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
$ Negative : Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperuntukan sehingga mengalami frustasi dan tekanan batin

PENDERITAAN dan PERJUANGAN

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat menderita.

PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Beberapa sebab timbulnya penderitaan manusia aalah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dll. berita mengenai hal tersebut akan tersebar di media masa. Media masa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

PENDERITAAN dan SEBAB-SEBABNYA

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
=> tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab
=> Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.

PENGARUH PENDERITAAN

Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negative.
>> Positife : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian penderitaan namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
>> negative : Terkadang seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila karena banyak tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.