Thursday, November 15, 2012

A Language of New Media


Ilustrasi: relativityonline.com.


Perkembangan media baru membawa lidah bahasa yang beragam. Twitter dan Facebook tertempel sebagai stiker menarik di tembok terdepan keragaman bahasa visual media informasi. Saat seorang remaja mengekspresikan kegunahannya dengan sebuah tweet, maka publik meresponnya dengan gaya bahasa yang mirip, atau secara relatif mengikuti gaya bahasa muda.

Ih, sebel! Pengennya maem malah ngantuk. Sebuah kicauan tertulis.
Balasannya bisa macam-macam. Mengikuti preferensi sasaran bahasa yang sebagian besar adalah usia sebaya, atau dewasa yang jiwanya "muda", kalimat-kalimat yang mengandung kata dengan gaya serupa bermunculan sebagai balasan.

Kata-kata yang ditulis dengan gaya verbal mulai marak seiring mudahnya manusia menumpahkan isi pikirannya ke media, bahkan tanpa harus mengucapkannya di mulut. Lidah sebagian orang di zaman ini adalah dinding-dinding (wall) Facebook, kolom 140 karakter di Twitter, atau laman-laman pemuatan tulisan di blog publik. Revolusi komunikasi terjadi ketika bahkan seorang tunawicara bisa dianggap sebagai orang yang "paling vokal". Paling didengarkan suaranya. Hal sama berlaku untuk orang-orang yang berteriak dari balik tabir anonimitas.

Media baru berkembang jauh melampaui teori Tim Berners-Lee ataupun Vic Gundotra yang banyak tersebar di Google. Publik merespon kebebasan berekspresi bukan semata sebagai mainan baru sehari-hari, tapi secara serius menggiringnya ke barisan pilar-pilar demokrasi. Hal ini tentu akan mendapatkan kritik tajam dari pemerhati jurnalistik umum yang berkembang sejak zaman perlawanan TEMPO atau berdirinya New York Times pada abad kesembilan belas.

Karena dianalogikan sebagai lidah ini, media arus utama perlu hati-hati mengawasi aliran informasi di sepanjang sungai media sosial. Saat barisan penganut sensor berkutat di seputar autentitas, aktualitas, serta responsibilitas sebuah informasi, media lainnya bersilat lidah semaunya seperti kicauan ribuan burung yang lewat tanpa teridentifikasi berasal dari koloni yang mana.

Bercabang

Parahnya lagi, media baru hadir sebagai corong informasi yang sifatnya makin individual. Sebagai media yang hadir sebagai papan tulis semua orang, Twitter dan Facebook memungkinkan setiap akun untuk mengunggah informasi apa saja. Tidak ada dasar hukum atau etika manapun yang dimiliki penyedia layanan media baru ini untuk membatasi kicauan orang-orang, meskipun sering kali bersifat tendensius dan berisiko.

Lidah telah bercabang, dan media tak bisa dikambinghitamkan.

Bahasa media baru kemudian mulai teridentifikasi ke arah yang lebih spesifik. Tagar (hashtag) yang menjadi ciri khas Twitter atau kata "Like" yang identik dengan Facebook tak lantas membenarkan dirinya di ranah bahasa yang umum, karena terlanjur dicap sebagai produk turunan dari media baru.

Like this yo!

Frasa semacam itu pun bermunculan seiring makin kreatifnya pengguna media menggaet perhatian teman ataufollower. Tak ayal, media arus utama pun ikut latah dengan mengikuti tren bahasa media baru. Viva dan Detik sudah tidak ragu lantas untuk menayangkan kata-kata semacam memposting atau men-share yang sejatinya masih perlu dikaji ulang penulisannya mengikuti standar bahasa lokal yang ada.

Pada akhirnya para ahli bahasa berpendapat netral, bahwa bagaimanapun bahasa media baru tak bisa disejajarkan sebagai bahasa umum apalagi formal. Tiap gaya bahasa berasal dari sumbernya sendiri-sendiri, dan untuk penggunaannya sendiri-sendiri. Gugat-menggugat bahasa melawan media sosial/media baru nyaris sia-sia dan membuang waktu saja, karena pada dasarnya publik tidak begitu khawatir kehilangan identitas bahasa aslinya, bagaimanapun kualitas bahasa seseorang dinilai secara objektif.

Media kini punya banyak lidah bahasa untuk dibawa ke publik. Di samping mengikuti dinamika respon publik terhadap perubahan bahasa yang dimunculkan teknologi informasi, tak seorangpun bisa menyangka seperti apa "bahasa kita" berubah menjadi "bahasa gue bahasa lo".

Bahasa Budaya Antarmuka

Antarmuka manusia-istilah komputer (HCI) menjelaskan cara-cara di mana pengguna berinteraksi dengan komputer. HCI termasuk masukan fisik dan perangkat output seperti monitor, keyboard, dan mouse. Hal ini juga terdiri dari metafora yang digunakan untuk konsep organisasi data komputer. Misalnya, Macintosh antarmuka diperkenalkan oleh Apple pada tahun 1984 menggunakan metafora file dan folder diatur pada desktop. Akhirnya, HCI juga mencakup cara memanipulasi data ini, yaitu tata bahasa tindakan bermakna yang pengguna dapat melakukan di atasnya. itu contoh tindakan yang disediakan oleh modern HCI adalah copy, mengubah nama dan menghapus file; daftar isi direktori, memulai dan menghentikan program komputer, set komputer tanggal dan waktu.

Sumber ; http://www.bukufandy.com/2012/10/lidah-bahasa-media.html
               [A Languange of New Media] http://www.manovich.net/LNM/Manovich.pdf
               
               

New Media : A Critical Introduction


TEKNOLOGI INTERNET MENCIPTAKAN BUDAYA BARU

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini, bak stunami yang sulit dibendung. Bahkan harus diakui perkembangan teknologi komunikasi telah memberikan paradigma baru yang mengubah seluruh cara pandang kita terhadap berbagai masalah dan bagaimana cara memecahkannya. Ketika teknologi komunikasi massa, yakni televisi menjadi panglima, interaksi terjadi hanya satu arah. Semua perilaku masyarakat dikonstruksi melalui tayangan televisi, tanpa ada hak jawab.

Kini perkembangan justru lebih dahsyat dibanding televisi. Dimana masyarakat pengguna teknologi informasi justru dapat berinteraksi secara aktif. Teknologi baru itu, memunculkan media baru, istilah yang dipakai untuk bentuk media komunikasi massa yang berbasis teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Media baru itu, adalah internet.

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan. Kekuatan internet tidak hanya berkaitan dengan produksi dan distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolalahan, pertukaran, dan penyimpanan.

Jika kita tengok realitanya, pemanfaatan internet sudah tidak lagi dengan memanfaatkan komputer. Orang sudah memanfaatkan layanan internet, dari mulai PSP yang kegunaan awalnya adalah game/ permainan, kemudian Handphone yang kegunaan awalnya sebagai alat komunikasi, kini telah beralih fungsi yang lebih kompleks. Artinya, perubahan itu, telah memunculkan budaya teknologi baru, yang menjadi sebuah perilaku dan kebiasaan hidup masyarakat untuk mencapai tujuan sehari-hari. Tanpa disengajapun kita hidup memiliki ketergantungan pada teknologi saat ini. Ketergantungan itu amat terasa, dikala kita tidak memiliki atau kita tak pegang handphone. Kita seolah mati suri, bila kita ketinggal handphone, dibanding kita ketinggalan dompet yang berisi uang misalnya. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki handphone, jsutru dibilang jadul-orang jaman dulu. Atau lebih ekstrim lagi, disebut gatek, gagap teknologi.

Sindirian-sindirian inilah, sebagai simbol bahwa orang harus mengikuti kemajuan teknologi yang sedang ” in ”  atau yang lagi menjadi tran setter masyarakat. Jadi dengan alat sekecil handphone, orang sangat percaya diri dalam memasuki komunitas masyarakat modern, dengan alasan dapat memenuhi berbagai kebutuhan.  Terdorongnya masyarakat memiliki handpone, secara cepat handphone, bukan lagi barang mewah, yang dibilang punya handphone, dijuluki eksekutif muda. Namun kini handpone pun, dimiliki seroang tukang sayur, seorang kenek bis metromini. Artinya menujukkkan betapa pentingnya interaksi jarak jauh di era teknologi komunikasi saat ini. Apalagi handphone, yang telah menfasilitasi dengan berbagai kelebihan fungsi, diantaranya memfasilitasi fungsi internet.

Kekuatan media internet dalam proses proses interaksi komunikasi, adalah munculnya media sosial yang lahir sejak 5-10 tahun belakangan. Media sosial itu seperti facebook, google+, twitter, foursquare, flickr, kaskus yang merupakan sebuah parameter kemajuan teknologi yang diiringi perilaku sosial terhadap sesamanya untuk melakukan interaksi. Melalui media sosial ini, keterbatasan ruang dan waktu seseorang untuk melakukan interkasi dengan sesama, teratasi. Dengan media sosial ini, manusia tidak hanya dapat berbagi dilingkungan terdekat mereka, tetapi dapat berbagai keberbagai penjuru dunia.

Secara tidak disadari, ternyata masyarakat kita lebih memiliki kecendrungan lebih suka berhubungan dengan sesama hanya melalui fasilitas facebook, email atau media sosial lainnya, dibanding bertemu dan bertatap muka. Ironis lagi, para pengguna facebook, lebih dekat dengan orang yang berhubungan didunia internet, atau komunitasnya ketimbang orang yang berada didekatnya. Hal itulah menjadi salah satu yang mengubah budaya yang dimiliki masyarakat.  Bisa dikatakan, munculnya budaya baru, namun disisi lain telah menghilangkan budaya lama.

Hubungan sosial secara real/ nyata menjadi kering ketika para pengguna facebook atau situs jejaraing sosial lainnya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer atau handphone. Dengan begitu, adanya facebook atau situs jejaring lainnya, mengubah gaya hidup seseorang menjadi lebih modern, karena menurut mereka gaya hidup yang modern adalah dapat mengikuti kemajuan teknologi, sehingga budaya bergeser kepada budaya yang modern.

Bahkan terdapat situasi yang paling mencolok, bila kita berada disebuah halte bus, sering kali kita menjumpai banyak orang asyik dengan handphonenya, dan terkadang tertawa, terkadang serius, terkadang mengumpat karena game yang dimainkan mengalami kegagalan, dan tidak mempedulikan orang disekilingnya. Lalu yang menjadi pertanyaan besarnya adalah apakah budaya kita yang dikenal orang sebagai budaya yang ramah telah tergeser oleh kemajuan teknologi?

Inilah faktanya, internet telah menciptakan lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru. Namun sisi lain, masyarakat penikmat internet, asyik dengan dunianya, yang terbilang interaksi melalui dunia tidak nyata atau dunia maya. Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok inta dan antar sesama anggota masyarakat maya. Meminjam istilah Mc Luhan, dengan istilah ”The Big Village” dimana temuan teknologi informasi yang berkembang dalam skala massal, maka teknologi telah merubah bentuk masyarakat manusia dari masayrakat lokal menjadi masyarakat global.

Jadi bisa kita katakan, jika ada seseorang yang tidak memiliki akses internet melalui jejaring sosial, maka dirinya dikatakan sebagai bukan bagian  dari masyarakat modern. Karena memang tidak terdaftar dalam jaring laba-laba yang difasilitasi media internet. Tuntutan kerasnya adalah, suka tidak suka, keinginan untuk bergabung dalam komunitas teknologi dengan perasaan terpaksa, menjadi sebuah kebutuhan primer adanya. Karena jika kita tergabung maka kita dianggap tidak ada.

Namun paksaan itulah, memunculkan beragam persoalan, yang tidak lepas dari dampak negatif yang diakibatkan dari kemajuan teknologi khususnya layanan media internet. Contoh kasus: ditahun 2010, tepatnya 13 februari, tersiar kabar berita yang menghebohkan, hilangnya Marieta Nova Triana, gadis manis 14 tahun, siswi SMP sidoradjo  dibawa kabur pacarnya,. Hilangnya Nova, ternyata bersama pacarnya Febriari Irianto, 16 tahun, lelaki pengangguran, asal tangerang. Mereka memadu cinta, nyatanya melalui media jejearing sosial atau Facebook. Interaksi keduanya intens melalui hubungan dunia maya.   Bahkan sebelum ketemu ditangerang, kedua telah menulis status telah marriage melalui ikrar dilaman facebook tersebut. Padahal Ari, sang pacar telah melakukan penghilangan identitas sesungguhnya melalui foto bukan dirinya. Kasus yang menghebohkan adalah kedua sepakat melakukan hubungan intim, layaknya suami istri, kendati umurnya yang masih terbilang belia.

Contoh kasus inilah, bisa dijelaskan bahwa dunia maya melalui internet tampak seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan nyatanya. Oleh karena itu, seringkali ekses negatifnya, bahwa didunia maya orang boleh menerapkan aturan baru, yang berbeda dengan aturan yang ada didunia nyata, bahkan bertentangan adanya.

Kendati begitu pada akhirnya, masyarakat yang awalnya merasa malu-malu untuk mengikuti arena perkembangan teknologi, dapat memandang bahwa teknologi sebagai bagian dari kehidupan dan bukan sesuatu yang harus disimpan atau tidak digunakan. Kalaupun ada ekses buruk yang terjadi dari penggunaan teknologi itu, bisa ditegaskan bahwa teknologi netral, tidak memihak. Karenanya teknologi tidak dapat disalahkan. Yang bertanggung jawab atas ekses buruk itu, adalah para penggunanya. Karena sejatinya, teknologi sebagai solusi dari berbagai persoalan kehidupan manusia, bukan justru menambah masalah.  

KESIMPULAN:
Internet sebagai media baru, dari produk teknologi modern, sejatinya dipahami sebagai perkembangan teknologi yang dapat menjadi solusi dalam kehidupan manusia. Lagi-lagi, bila terdapat ekses buruk yang ditimbulkan dari internet, maka teknologi tidak dapat disalahkan karena teknologi adalah netral. Yang sangat bertanggung jawab atas ekses buruk teknologi itu, adalah para penggunannya. 

SARAN-SARAN:
1. Adanya proses penyadaran terhadap para pengguna internet, agar memahami dampak negatifnya, bahwa alam keterbukaan yang terjadi, harus diseleksi mana yang positif untuk diketahui dan mana yang negatif bila diketahui.

2. Adanya pembelajaran, etika moral yang lebih efektif, karena keterbukaan media internet itulah, kita diharapkan mampu memfilter sendiri atas beragamnya kebudayaan yang mungkin tidak cocok bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA
Arnold pacey, 1983, The Culture Of Technology,  Cambridge, First MIT Press Edition. 
Bungin, Burhan, 2008, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Kencana.
Lister, Martin, Dovey, Jon, Kelly, Kieren, 2009, New Media: A Critical Introduction ,Second Edition, London and New York, Routledge.
Ritzer, Goerge and Goodman, Douglas J, 2011, Teori Sosilogi Modern, Jakarta, Kencana.

Thursday, June 14, 2012

Manusia dan Harapan


Manusia dan Harapan
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Manusia diberikan akal, hati, serta pikiran. Setiap manusia memiliki harapan. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya harapan. Lalu apa harapan itu? Bagaimana hubungan antara manusia dengan harapan?
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan suatu yang diinginkan untuk didapatkan atau suatu kejadian yang akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada Penulisan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai manusia dan harapan. Dimana pada topik ini akan menyangkut pula tentang kebutuhan hidup manusia serta kepercayaan yang merupakan dasar dari harapan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun pada Tuhan YME. Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dan harapan.
A. Pengertian Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayan Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidupnya. Tidak ada manusia yang luput dari pergaulan hidupnya.
Terdapat dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk bergaul dan hidup bersama manusia yang lain.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup pada garis besarnya dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah, misalnya : makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia yang lain.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan, manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.. Kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
D. Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, dan sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia menganggap dirinya benar, da mampu mengerjakan apa yang diserahkan dan dipercayakan pada dirinya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada oranglain dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Negara berasal dari Tuhan. Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Wajarlah manusia sebagai warga negara percaya oada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan YME amatlah penting karena keberadaan manusia bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Jika manusia berusaha mendapat pertolongan dariNya, manusia harus percaya pada Tuhan, sebab Tuhan lah yang selalu menyertai manusia.
Demikian rangkuman mengenai Manusia dan Harapan. Dari pembahasan ini telah kita ketahui bahwa setiap manusia pastilah memiliki harapan. Setiap manusia berusaha agar harapan yang kita miliki menjadi kenyataan. Hal tersebut dilakukan dengan selalu berusaha dan berdoa. Kita sebagai manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh apa tujuan kita dan tidak lupa untuk selalu berdoa pada Tuhan agar selalu diberi kelancaran dan diridhoi atas usaha yang kita lakukan.

Manusia dan Tanggung Jawab


Pada penulisan kali ini saya akan membahas mengenai Manusia dan Tanggung Jawab. Pasti lah kedua hal ini kita telah ketahui. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas tentang manusia dan tanggung jawab.
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Selain tanggung jawab, 1 hal lagi yang perlu kita ketahui yaitu pengabdian. Apa pengabdian itu? Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Untuk menerapkan tanggung jawab dan pengabdian, pastinya kita perlu akan suatu kesadaran. Kesadaran itu sendiri memiliki arti suatu sikap mengetahui dan melaksanakan apa yang harus dia lakukan dalam suatu keadaan. Setap diri individu wajib mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya. Sadar akan apa yang harus dilakukan adalah sadar akan tanggung jawab masing-masing individu.
Pada hakikat umum manusia yaitu sebagai makhluk sosial yang mengandung arti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri atau bermasyarakat, tentunya hakikat ini sangat melibatkan manusia pada beberapa bentuk tanggung jawab yang harus dimiliki setiap manusia dalam hidupnya
Berikut saya akan mencoba merangkum pembahasan tentang manusia dengan tanggung jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tanggung Jawab adalah ciri khas manusia beradab(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu.
2. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan manusia lain.
d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan, baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan sema itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Oleh karena itu, pengorbanan mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Demikian rangkuman mengenai manusia dan tanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia kita perlu memiliki suatu rasa tanggung jawab dan pengabdian. Manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, karena berperan sebagai tolak ukur karakteristik manusia dalam nilai – nilai kehidupan. Ketika kita sudah memiliki rasa tanggung jawab serta pengabdian maka akan tercipta hidup yang baik dan bermakna.
Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho

Saturday, May 26, 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup itu bersifat kodrati, maka pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia.

Macam-Macam pandangan hidup :
* Pandangan hidup yang berasal dari agama, yang berarti mutlak adanya
* Paandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
* Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Ideologi Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
“ Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep. ”
Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

Hak – Hak ideologi
1. Hak memperoeh kebebasan
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara

CITA – CITA

cita- cita merupakan suatu keinginan yang tinggi dan selalu berada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan atau pun tujuan yang merupakan ingin diperoleh oleh seseorang.
Contoh suatu cita-cita, ada seorang anak yang dimasa kecilya dia ingin seklai menjadi polisi wanita saat dia dewasa nanti. Karna keinginannya yang kuat dan selalu dia pikirkan dan bayangkan, sang anak terus berusaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

KEBIJAKAN

kebijakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma- norma etika.
Makna kebijakan itu dapat membuat adil antara satu dengan yang lainnya. bijak yang bisa juga kita sebut bijaksana, dapat mempengaruhi sisi wibawa seseorang bila seseorang mempunyai sifat bijaksana dalam dirinya maka dia akan disegani itulah mengapa betapa pentingnya bijak kita gunakan dalam kehidupan kita.

Manusia dan Keadilan

KEADILAN

keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstream yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

KEADILAN SOSIAL

seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
Berbagai Macam Keadilan :
>> Keadilan Legal atau Keadilan Moral
>> Keadilan Distributif
>> Keadilan Komulatif

Kejujuran

jujur artinya apa yang dia katakan sesuai dengan hati nuraninya dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Kecurangan

Kecurangan ini idientik dengan ketidak jujuran dan sama pula dengan halnya licik, meskipun tidak mirip 100%.
Kecurang atau curang memiliki arti apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau dari hatinya orang itu berniat curang dan tidak memiliki rasa kejujuran di dalam dirinya.
Kecurangan ini dapat menyebabkan orang serakah, tak mau peduli dengan orang lain dan gak mau tau dengan sesama.
Pemulihan nama baik
ada pribahas ynag mengatakan ” dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang ” artinnya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besarnya nilai nama itu sehingga nywa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya ” jaga baiklah nama keluarga mu!”
pada hakekatnya pemulihan nama baik ini adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya. bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan

pembalasan merupakan suatu reaksi ats perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. reaksi tersebut dapat berupa yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
pembalasan oleh adanya pergaulan. pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat. pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
pada dasrnya manusia adlah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.

Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN

Penderitaan adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara lahir dan batin.

Contoh kasus – kasus penderitaan dalam kehidupan nyata:
% Penderitaan rakyat Afrika yang terkena Busung lapar, serta kemiskinan
% Penderitaan rakyat palestin yang terkena dampak perang
% Penderitaan rakyat indonesia yang tak pernah keluar dari masalah kemiskinan

Kasus-kasus penderitaan ini sangat bermacam-macam bentuknya:

* Penderitaan secara psikis = yaitu penderitaan secara mental.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.

* Penderitaan secara Fisik = yaitu penderitaan yang terlihat pada fisik.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan wajar,…
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.

SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.

Phobia

phobia merupakan suatu rasa takut yang sangat berlebihan terhadap hal apapun. dan ketakutan yang besar ini dapat membuat seseorang mengalami siksaan batin.
Macam – macam phobia :
~> Claustrohobia = Rasa takut terhadap ruang yang tertutup
~> Agoraphobia = Rasa takut terhadap ruang yang terbuka
~> Gamang = Ketakutan b ila seseorang berada ditempat yang tinggi
~> Kegelapan = Suatu rasa takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
~> Kesakitan = Rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
~> Kegagalan = Ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami kegagalan

KEKALUTAN MENTAL

Gejala-gejala pemulaan bagi orang pengidap kekalutan mental :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
* Kepribadian yang lemah
* Terjadinnya konflik sosial budaya
* cara pematangan batin

Proses-proses kekalutan mental :
$ Positive : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
$ Negative : Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperuntukan sehingga mengalami frustasi dan tekanan batin

PENDERITAAN dan PERJUANGAN

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat menderita.

PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Beberapa sebab timbulnya penderitaan manusia aalah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dll. berita mengenai hal tersebut akan tersebar di media masa. Media masa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

PENDERITAAN dan SEBAB-SEBABNYA

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
=> tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab
=> Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.

PENGARUH PENDERITAAN

Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negative.
>> Positife : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian penderitaan namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
>> negative : Terkadang seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila karena banyak tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.

Manusia dan Keindahan

# KEINDAHAN

Keindahan adalah sesuatu yang sangat menenangkan jika kita melihat ataupun memperhatikan. membuat kita terkesima dan terpaku saat melihat dan memperhatikannya. Keindahan sesuatu yang baik, sesuatu yang cantik dan sesuatu yang menenangkan serta membuat kita nyaman.
Keindahan dapat kita temui disekitar kita, dapat sebuah pemandangan, benda, hiasan dll. Terkadang tidak semua sesuatu yang abstrak intu tidak indah. Contoh banyak sekali lukisan yang bersifat “ABSTRAK” indah untuk dipandang. Tatkala kita tercengan karena keindahan yang abstrak itu.
Keindahan itu sangat luas. Keindahan dapat kita temui di segala penjuru, serta sudut-sudut yang terkadang kita tak pernah sadar kalau disitu terdapat keindahan yang amazing.

Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/Contribution Value), yakni bersifat sebagai alat atau membantu.

Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

# RENUNGAN

Teori-teori dalam Renungan

RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :

• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.

• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

sumber : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.264327146941726.57165.222398441134597&type
http://www.goggle.com

Saturday, April 21, 2012

Cinta dan Kasih Sayang

Pengertian Cinta

Cinta adalah sebuah emosi dari rasa sebuah kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Atau bisa juga kita sebut sebagai aksi yang aktif yang mana dilakukan oleh manusia terhadap lawan jenisnnya.

Unsur tentang cinta

 1) Kasih Sayang Menurut Mery Lutyens, bahwa kasih saying adalah factual, bukan sentimental yang mengandung emosional yang dapat ditangisi kepergiannya maupun kedatangannya. Memiliki kasih sayang berarti memiliki simpatik, ia bebas dari rasa takut, paksaan dan kewibawaan serta tindakan akal budi pada diri sendiri. Dalam kasih saying, sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut “tanggung jawab”, “pengorbanan”, “kejujuran”, “pengertian”, dan “keterbukaan” sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

2) Kemesraan Menurut Suryadi, bahwa kemesraan berasal dari kata “mesra” yang artinya simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab antara setiap individu.

3) Belas Kasih Belas kasih adalah hati yang iba dan rasa saying atau cinta kepada sesuatu atau seseorang. Arti lain yakni mengucapkan syukur, maksudnya merupakan pemberian itu menyentuh rasa kebutuhan seseorang yang diberi. Dalam menumpahkan belas kasihan, benar-benar harus keluar dari hati yang ikhlas, tidak terkandung unsure pamrih. Maksudnya, yang berbelas kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelas kasihi. Karena kita sekarang berada pada kemanusiaan dan kesadaran hokum yang menjadi nilai universal, maka setiap permasalahan harus didekati secara professional.
4) Pemujaan dan Pemujian Pemujaan merupakan bentuk penghormatan seseorang kepada sesuatu yang tentu akan melahirkan pujian sebagai bentuk apresiasi bahkan boleh dikatakan sebagai bagian dari penghormatan itu sendiri. Di dalamnya, ada makna ketakjuban dan penghargaan atas segala kebaikan dan kelebihan. Memanifestikan cinta banyak sekali ragamnya, salah satunya dengan melalui lambang. Lambang dalam hal ini merupakan sebuah bentuk media dalam mengungkapkan rasa cinta itu. Lambing dapat berupa bahasa, seperti cerita, pantun, syair, puisi, dan lain-lain. Dapat berupa gerak, seperti tari. Dapat berupa suara atau bunyi, seperti lagu dan musik. Dapat berupa warna dan rupa, seperti lukisan, hiasan, bangunan, dan lain-lain. Tapi perlu dipahami, lambang yang disebutkan di atas maupun jenis lambang yang lain bukan merupakan objek cinta (yang oerlu dicurahkan rasa cinta), akan tetapi lambang-lambang tersebut adalah jalan atau cara bahkan nerupakan media untuk mencintai. 

cinta memiliki 3 unsurpengertian cinta menurut

 Dr.Sarlito W Sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu :

1.keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia

2.keintiman adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua.

3.kemesraan adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.

Cinta menurut agama

Mungkin bisa dikatakan bahwa cinta adalah hal yang sangat berarti bagi diri kita sepanjang hidup kita , kasih dimana sesuatu yang memiliki hal yang sangat berarti untuk saling mengasihi antara sesame manusia. Bila kata cinta dan kasih digabungkan menjadi satu menjadi cinta kasih ,akan menjadi kata yang sangat bermakna bagi hidup kita. Cinta sendiri sangat sakral bagi hidup kita saling mencintai , saling menyayangi dan saling pengertian , dimana semua ini berhubungan dengan perasaan yang ada dalam hati yang timbul dari ketertarikan pada suatu lawan jenis yang menjadi ingin rasa memiliki dan menjadi sepasang yang tak ingin lepas dari sesuatu tersebut. Kasih yang menjadi pelengkap dari kata cinta yang satu sama lain saling mengasihi dan menjaga hati dengan baik . tetapi cinta jangan dilaksanakan dengan NAFSU dan GENGSI . kenapa dengan NAFSU dan GENGSI karena kita memilih orang tersebut bukan karena iri yang hanya mengikuti hawa nafsu saja dan malu terhadap lingkungan sekitar. Pasti anda pernah mendengar pepatah “ kalau jodoh ga kan kemana”, nah dalam hal ini bisa dikatakan kita memilih dengan sabar jangan terburu buru ,kita telaah mana yang cocok dengan diri kita. Bila kita laksanakan dengan baik , kita akan merasa nyaman dan senang. Zaman sekarang bisa dikatakan semakin ke zaman akan semakin cepat orang merasakan cinta kasih, lalu satu lagi, pacar akan menuruti kata pacarnya dibandingkan dengan orang tuanya , nah kita harus tahu betul , apakan cinta kasih kita direstui atau tidak, karena apabila tidak maka akan menjadi hubungan tidak baik

Cinta dalam agama islam.

Simpang siur tentang cinta dalam agama islam , bisa diartikan sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim , karena dalam agama islam belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah , apabila sudah menikah , baru boleh mencintai dan meiliki Sebenarnya cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta , kita cinta terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di dunia , jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt , kita harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala larangannnya. 

Sumber : http://febryandhikar.blogspot.com/2012/03/3-unsur-tentang-cinta.html http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2258301-pengertian-dan-unsur-unsur-cinta/#ixzz1rrV9cK9h

Thursday, March 22, 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

3.1 Pendekatan Kesusastraan

- Pengertian Sastra dan Seni

Sastra adalah perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan (arsitektur).
Dr. Abdullah Dahana Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia berkesimpulan bahwa istilah Sastra telah mengalami penyempitan arti, “Kebanyakan kaum awam menganggap sastra hanyalah ilmu yang mengurusi kesusastraan saja. Padahal arti sastra sesungguhnya itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan secara luas. Itulah salah satu penyebab Fakultas Sastra berganti baju menjadi Fakultas Ilmu Budaya.”
Menurut KBBI arti sastra adalah:
(1) bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari);
(2) karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai nilai seni dalam sastra sebaiknya pahami dulu pegertian sastra itu sendiri dan hubungannya dengan seni. Sastra (dalam bahasa Inggris: literature), menurut Oxford English Dictionary, berasal dari kata “littera” yang artinya tulisan yang bersifat pribadi. Istilah ini secara umum bermaksud mengidentifikasi makna yang terkandung dalam sebuah teks (tulisan) termasuk prosa, fiksi, drama dan puisi. Sebelumya telah dikenal semacam sastra lisan, seperti epic, legenda, mitos, balada (bentuk lain puisi lisan) dan cerita rakyat (folktale).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa sastra berarti: (1) bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); (2) karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
 Menurut Wellek dan Austin Warren:
1) Sebuah ciptaan, kreasi, bukan Cuma imitasi
2) Luapan emosi yang spontan
3) Bersifat otonom
4) Otonomi sastra bersifat koheren (selaras bentuk dan isi)
5) Menghadirkan sintesa antara hal-hal yang saling bertentangan
6) Mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.

Pengertian seni

Kata seni berasal dari kata "SANI" yang artinya"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Berdasarkanpenelitian para ahli menyatakan seni/karya senisudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti initerdapat pada dinding-dinding gua di PrancisSelatan.Berupa lukisan torehan-torehan pada dindingdengan menggunakan warna yang menggambarkankehidupan manusia purba. Artefak/bukti inimengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuhekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaanmengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antarakarya seni manusia Purba dengan manusia Moderenadalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalaumanusia purba membuat karya seni/penandakebudayaan pada massanya adalah semat-matahanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusiapurba adalah figure yang masih terkungkung olehkekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusiamoderen membuat karya seni/penanda kebudayaanpada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinyadan menggambarkan kondisi lingkungannya"mungkin". Dengan kata lain manusia moderenadalah figure yang ingin menemukan hal-hal yangbaru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebihluas. Semua bentuk kesenian pada jaman dahuluselalu ditandai dengan kesadaran magis; karenamemang demikian awal kebudayaan manusia. Darikehidupan yang sederhana yang memuja alam sampaipada kesadaran terhadap keberadaan alam

- Peranan Sastra

Sastra sebagai sebuah karya yang menampilkan realitas yang ada dalam masyarakat menjadi penting artinya dalam pengembangan bahasa, beberapa arti penting sastra dalam pengembangan bahasa antara lain,
a. Menambah wawasan kebahasaan
Karya sastra sebagai sebuah karya kreatif memiliki ketiga aspek penting bahasa, yaitu aspek rasional, karya sastra menampilkan kenyataan masyarakatnya. Apek emosional, karya sastra menampilkan emosi-emosi dalam alur-alur cerita yang ditampilkan oleh pengarangnya, dan aspek afektif, sastra menampilkan tingkah laku tokoh-tokoh yang dibuat oleh pengarangnya.
Secara pasif sastra memberikan pengajaran bahasa melalui membaca karya sastra, pembacaan karya sastra berupa novel dan cerpen akan menambah wawasan kebahasaan seseorang. Selain itu membaca karya sastra juga mampu menambah wawasan kebudayaan. Secara aktif sastra memberikan pengajaran bahasa melalui tindakan atau peragaan. Hal ini dapat kita lihat dalam penampilan drama dan puisi. Pembaca secara tidak langsung belajar artikulasi bunyi yang baik, intonasi yang diikuti dengan penghayatan.
Lebih jauh sastra juga berpengaruh dalam proses penambahan atau masuknya kosakata-kosakata daerah ke kosakata Bahasa Indonesia. Kita bisa lihat bagaimana masuknya kosakata Jawa dan Sunda ke dalam bahasa Indonesia melalui karya sastrawan jawa Linus Suryadi AG dalam karyanya “Pengakuan Pariyem”. Linus dengan sangat latar belakang budaya Jawanya mampu memberikan kata-kata dalam bahasa jawa yang lugas dalam Prosalirisnya ini. Contohnya dalam cuplikan berikut “Ya, Ya Pariyem saya “Iyem” panggilan sehari-harinya, saya bocah gunung, melarat pula, badan dan jiwa harta karun saya penghidupan anugerah Sang Hyang Wisesa Jagad”. Dari contoh tersebut terdapat beberapa kosakata jawa, selain itu budaya juga dapat dilihat bagaimana seorang wanita jawa memandang diri dan hidupnya sebagai harta benda pemberian yang maha kuasa. Selain itu kita juga bisa melihat ini pada karya-karya Ahmad Tohari dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jentera Biang Lala. Dari judul karya-karyanya Ahmad Tohari secara tidak langsung memperlihatkan latar belakang budaya yang mempengaruhinya. Karya sastrawan Sumatra Barat pun ikut memberikan sumbangan dalam peristiwa bertambahnya kosakata itu. Karya-karya AA Navis, Gus TF Sakai dan Haris Efendi Tahar. Peristiwa masuknya kosa kata itu dalam Ilmu bahasa khususnya Sosiolinguistik dianggap sebagai interfensi bahasa.
b. Menambah perbendaharaan kosakata,
Pada karya-karya di atas mempelihatkan bagaimana kosakata-kosakata daerah masuk dalam ranah bahasa Indonesia. Namun ada juga karya sastra mampu menambah perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia dengan kosakata asing, masuknya kosakata asing tersebut dapat kita lihat dalam Tetra Logi Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata. Andrea dengan ilmu yang dimilikinya mampu menampilkan kepada pembaca kata-kata latin yang sama sekali baru bagi khallayak pembaca sastra khususnya di Indonesia. Banyak sekali istilah-istilah latin dan istilah budaya, yang digunakannya sehingga mampu menambah perbendaharaan kosakata pembacanya. Artinya secara tidak langsung dengan membaca karya tersebut para pembaca telah mendapatkan berbagai istilah latin untuk berbagai kosa kata yang dalam bahasa ibu mereka tidak ada atau memiliki padanan.
Contoh: Pada Buku I Laskar Pelangi kita menemui kata-kata
1. Dul Muluk: Sandiwara rang melayu, dipentaskan sepertu ketoprak tapi pakemnya berbabak-babak.
2. Filicium (Filicium decipien; fern tree) pohon kere/ kerai/ paying atau Ki Sabun, disebut Ki Sabun karena seluruh bagian tubuh pohon itu mengandung saponin atau zat kimia yang menjadi salah satu bahan untuk membuat sabun.
3. Antudiluvium: Masa sebelum diluvium (zaman Pleistosen).
4. Thistle Crescent (Venessa cardui; painted lady; thistle butterfly): jenis kupu-kupu yang paling luas penyebarannya dan hampir bisa ditemui di seluruh dunia.
5. Cassiopeia: Konstelasi bintang berbentuk seperti huru W dibelahan bumi utara, berada didekat Polaris
6. Manekken pis (patung bocah yang sedang pipis) aikon pariwisata belgiayang dipahat Jerome duquesnoy tahun1619
7. Juliette Balcony, sebuah tempat di Verona yang pernah menjadi rumah kosnya William Shakeepeare ketika menuliskan adegan Romeo memanjat kamar dengan gordijn yang dijulurkan Juliette.
Dll.

- Hubungan sastra dan Seni dalam Ilmu Budaya Dasar

Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan,serta pengetahuan umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah - masalah manusia.

Kesusastraan adalah Sastra, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan :

1. sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.

Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

3.2 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa

Prosa kadang disebut naratis fiction,prose fiction atau fiction saja,dalam bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi :

1. Dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
2. Hikayat : Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
3. Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
4. Epos.
5. Cerita Pelipur Lara.

Prosa baru Meliputi :

1. Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
2. Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
3. Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
4. Kisah : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari Singapura ke Kelantan”.
5. Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya (dikarang bersama dengan penulis lain disebutkan sebagai “sebagaimana” atau “dengan”).

3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di ensiklopedia
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.

Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :

1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.

3.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan,keartistikan/keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
2. Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4. Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.

2. Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual

Dengan puisi mahasiswa dapat menjenguk hati/pikiran manusia,baik diri sendiri maupun orang lain.

3. Puisi dan keinsyafan sosial.

Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
1. Penderitaan atas ketidakadilan.
2. perjuangan untuk kekuasaan.
3. Konflik dengan sesamanya.
4. Pemberontakan kepada hukumTuhan.

Puisi sarat akan nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang,cinta,kemesraan dan renungan.

Saturday, March 17, 2012

Manusia dan Kebudayaan

2.1 Manusia

- Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan :
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri

- Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

2.2 Hakekat Manusia

- Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
- Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
- Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi
- Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuanbekerja dan berkarya

Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya

Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia.

2.3 Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, saya jadi teringat oleh Indonesia. Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat , menurut saya situasi dan kondisi berperan sangat penting untuk menentukan berdasarkan budaya mana orang harus menyelesaikan suatu masalah. Kita dituntut untuk memiliki beberapa pertimbangan yang bersifat menyeluruh, pada budaya timurlah kita memiliki kelebihannya.

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:



bagan psiko-sosiogram

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

2.4 Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Tokoh-tokoh kebudayaan

- Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

- Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

- Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

- Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

- Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

2.5 Unsur-unsur Kebudayaan

- Unsur Kebudayaan Universal

Dari beberapa pendapat yang ada tentang unsur kebudayaan universal, pendapat C. Kluckhohn yang sering dijadikan sebagai referensi. Pendapat C. Kluckhohn tentang tujuh unsur kebudayaan merupakan hasil inti sari dari pendapat-pendapat lainnya.
Dalam karyanya yang berjudul Universals Categories of Culture, ia menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal yang selanjutnya disebutcultural universals, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kepercayaan (sistem religi)
2. Sistem pengetahuan
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem kemasyarakatan
6. Bahasa
7. Kesenian

Perbedaan Kebudayaan Dalam Dua Bentuk Wujud

- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

2.6 Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

2.7 Orientasi Nilai Budaya

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (kerangkaKluckhohn):

1.Hakekat Hidup
-hidup itu buruk.
-hidup itu baik.
-hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikhtiar agar hidup bisa menjadi baik.
-Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.

2.Hakekat Karya
-Karya itu untuk menafkahi hidup.
-Karya itu untuk kehormatan.

3.Persepsi Manusia Tentang Waktu

- berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untukhari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untukhari-harinya.

- Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untukmenjadi sebuah evaluasi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan danyang tidak dilakukan.

- Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih majudibandingkan yang lainnya, pikirannya terbentang jauh ke depan danmempunyai pemikiran yang lebih matang mengenai langlah-langkah yangharus dilakukannya.

4.Pandangan Manusia Terhadap Alam

-Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat.
-Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
-Manusia berhasrat menguasai alam.

5.Hakekat hubungan manusia

- Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya,berjiwa gotong royong.

- Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yangmempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.

- Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.

2.8 Perubahan Kebudayaan

- Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan :

1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.

2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.

3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.

4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.

5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.

- Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan

Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.

a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)

Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.

b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)

Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.

1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.

2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.

3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.

2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan

- Hubungan antara manusia dan kebudayaan

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa.
Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.

- Contoh hubungan antara manusia dengan kabudayaan

Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar suku batak dan suku padang. Menurut suku batak pihak yang melamar adalah laki-laki sedangkan menurut suku padang, pihak perempuan yang melamar.

Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang pilot berbeda dengan kepribadian seorang pegawai dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan waktu kebersamaan.

Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai

Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya. Selain itu dilihat dari cara merayakan hari besar, setiap agama mempunyai keniasaannya masing -masing.

Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

- Pengertian Dialektik

Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah.

- tahap dalam proses dialektis menurut Peter L Berger :

Tahap eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus menerus kedalam dunia melalui aktifitas fisik dan mental
Tahap obyektivasi, yaitu tahap aktifitas manusia menghasilkan realita obyektif, yang berada diluar diri manusia
Tahap internalisasi, yaitu tahap dimana realitas obyektif hasil ciptaan manusia dicerap oleh manusia kembali.